Hadits Nabi

Abu Zubair meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi SAW bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yg tepat diberikan dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh". (HR. Muslim, Ahmad dan Hakim)

Friday, April 29, 2011

KAFEIN CEGAH ALZHEIMER

Kabar gembira untuk Anda yang menggemari kopi atau teh. Saat ini, kafein dikonsumsi oleh sekitar 80% populasi dunia setiap harinya, sehingga dianggap sebagai zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi. Kafein adalah zat yang terkandung dalam kopi. Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1.5% , sedangkan pada teh 1-4.8%. kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosine dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin. Di AS saja misalnya, kafein dikonsumsi sekitar 280 mg per hari, walau 20-30% nya mengkonsumsi 600 mg per hari. Konsumsi kafein 130 – 300 mg /hari dianggap konsumsi rendah hingga sedang (secangkir kopi kira-kira mengandung 115 mg kafein, espresso 80 mg, kopi dekaf/rendah kafein mengandung sekitar 3 mg kafein), sedangkan mengonsumsi kafein 6000 mg per hari dianggap konsumsi berat.

Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Florida pada Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer Florida menemukan bahwa konsumsi kafein 500 mg per hari dapat mengurangi masalah penurunan daya ingat pada tikus yang menderita Alzheimer. Jumlah kafein ini setara dengan yang terkandung pada 5 cangkir kopi yang masing-masingnya 8 ons. Peneliti juga menemukan bahwa setelah 2 bulan pemberian kafein setiap harinya, daya memori tikus meningkat drastis, hingga menyamai skor memori tikus normal yang tidak mengalami dementia (penurunan daya ingat). Hasil penelitian ini diumumkan pada Journal of Alzheimer’s Disease. Studi ini juga mengungkapkan bahwa kafein secara drastis menurunkan kadar abnormal beta amyloid, protein yang terkait dengan Alzheimer dan mengendap dalam otak dan darah tikus penderita Alzheimer. Laporan sebelumnya oleh tim peneliti Florida ini juga menunjukkan bahwa konsumsi kafein pada awal-awal masa dewasa dapat mencegah masalah memori hingga mencegah gejala Alzheimer.

Saat pengumuman hasil ini, tim peneliti Gary Arendash, ahli saraf Universitas Florida menyatakan, “di masa mendatang kafein memiliki potensi untuk mengobati alzheimer. Hal ini penting karena kafein adalah zat yang aman untuk kebanyakan orang, mudah memasuki otak, sehingga dapat menangani alzheimer dengan tepat”

Pada penelitian selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa kafein tidak meningkatkan daya ingat tikus sehat. Menurut Arendash, “hal ini menunjukkan bahwa kafein tidak akan meningkatkan daya ingat orang sehat, namun berguna untuk mereka yang menderita alzheimer”

Arendash menyatakan bahwa untuk kebanyakan individu, konsumsi kadar menengah kafein pada 500 mg per hari tidak akan mengakibatkan efek samping, menurut National Research Council dan National Academy of Science. Namun, ia menyarankan agar orang yang menderita tekanan darah tinggi atau hamil untuk membatasi konsumsi kafein.

Kafein diserap sempurna oleh tubuh dalam waktu 30 – 45 menit setelah mengkonsumsinya, dan efeknya baru benar-benar hilang dalam waktu 3 jam. Kafein pada akhirnya dibuang dari tubuh, sehingga tidak akan ditumpuk dalam tubuh. Kafein mempengaruhi mood, stamina, sistem saraf, perut,usus, dan aliran darah. Sumber kafein adalah kopi, teh, biji coklat, cola, dan minuman energi. Kafein juga bisa diproduksi secara sintetik dan ditambahkan  ke dalam makanan, minuman, suplemen, dan obat.

SUMBER :
“Caffeine May Reverse and Even Prevent Alzheimer” Drucilla Dyess. 8 Juli 2009. healthnews.com

0 comments:

Post a Comment